Cerita Sex Terbaru Akibat Pijitan Tante Femmi

Curhat Sexy - Cerita Sex Terbaru Akibat Pijitan Tante Femmi - Cerita ini memang sudah lama ketika itu Diriku baru berumur Enam belas tahun, sebagai anak tunggal. Sewaktu orang tuaku sedang pergi keluar negeri. Teman baik ibuku, Tante Femmi, yang berumur Dua puluh enam tahun, diminta oleh orang tuaku untuk tinggal dirumah menjagaiku. Karena suaminya harus keluar kota, Tante Femmi akan menginap dirumahku sendirian. Tante Femmi badannya agak tinggi, rambutnya dipotong pendek sebahu, kulitnya putih bersih, wajahnya ayu, pakain dan gayanya seksi. 


Tentu saja saya sangat setuju sekali untuk ditemani oleh Tante Femmi. Biasanya, setiap ada kesempatan Diriku suka memainkan kemaluanku sendirian. Tapi belum pernah sampai keluar, waktu itu Diriku masih belum mengerti apa apa, hanya karena rasanya enak. Mengambil kesempatan rumah lagi kosong dan Tante Femmi juga belum datang. Setelah pulang sekolah, Diriku kekamar tidurku sendirian me-mijit mijit kemaluan ku sembari menghayalkan tubuh Tante Femmi yang seksi. Kubayangkan seperti yang pernah ku lihat di majalah porno dari teman teman ku disekolah. Selagi asyiknya bermain sendirian tanpa ku sadari Tante Femmi sudah tiba dirumahku dan tiba tiba membuka pintu kamar ku yang lupa ku kunci. Dia sedikit tercengang waktu melihat ku berbaring diatas ranjang telanjang bulat, sembari memegangi kemaluan ku yang berdiri. 

Aduh malunya setengah mati, ketangkap basah lagi mainin burung. Segera ku tutupi kemaluan ku dengan bantal, wajahku putih pucat. Melihat ku ketakutan, Tante Femmi hanya tersenyum dan berkata “Eh, kamu sudah pulang sekolah Tony, Tante juga baru saja datang”. Diriku tidak berani menjawabnya. “Tidak usah Diriku dan malu sama Tante, itu hal biasa untuk anak anak mainin burung nya sendiri” ujarnya. Diriku tetap tidak berani berkutik dari tempat tidur karena sangat malu. Tante Femmi lalu menambah, “Kamu terusin saja mainnya, Tante hanya mau membersihkan kamar kamu saja, kok”. “Tidak apa2kan kalau Tante turut melihat Tititmu, sembari melirik menggoda, dia kembali berkata “Kalau kamu mau, Tante bisa tulungin kamu, Tante mengerti kok dengan Tititmu Tony, tambahnya sembari mendekatiku. “Tapi kamu tidak boleh bilang siapa siapa yah, ini akan menjadi rahasia kita berdua saja”. Diriku tetap tidak dapat menjawab apa apa, hanya mengangguk kecil walaupun Diriku tidak begitu mengerti apa maksudnya. Tante Femmi pergi kekamar mandi mengambil Baby Oil dan segera kembali kekamarku. Lalu dia berlutut dihadapan ku. Bantalku diangkat per-lahan lahan , dan saking takutnya kemaluan ku segera mengecil dan segera ku tutupi dengan kedua telapak tangan ku. “Kemari dong, kasih Tante lihat Tititmu, Tante janji akan ber-hatihati deh”, katanya sembari membujukku. Tangan ku dibuka dan mata Tante Femmi mulai turun kebawah kearah selangkanganku dan memperhatikan kemaluan ku yang mengecil dengan teliti.


Dengan per-lahan lahan dia memegang kemaluan ku dengan kedua jarinya dan menuruni kepalanya, dengan tangan yang satu lagi dia meneteskan Baby Oil itu dikelapa kemaluan ku, senyumnya tidak pernah melepaskan wajahnya yang cantik. “Tante pakein ini supaya rada licin, kamu pasti suka deh” katanya sembari mengedipkan sebelah matanya. Malunya setengah mati, belum ada orang yang pernah melihat kemaluan ku, apa lagi memegangnya. Hatiku berdebar dengan kencang dan wajahku merah karena malu. Tapi sentuhan tangannya terasa halus dan hangat. “Jangan  Tony, kamu rebahan saja”, ujarnya membujuk ku. Setelah sedikit tenang mendengar suaranya yang halus dan memastikan, Diriku mulai dapat menikmati elusan tangannya yang lembut. Tangannya sangat mahir memainkan kemaluanku, setiap sentuhannya membuat kemaluan ku bergetar dengan kenikmatan dan jauh lebih enak dari sentuhan tanganku sendiri. “Lihat itu sudah mulai membesar kembali”, kemudian Tante Femmi melumuri Baby Oil itu keseluruh batang kemaluan ku yang mulai menegang dan kedua bijinya. Kemudian Tante Femmi mulai mengocokin kemaluan ku digenggamannya per-lahan2 sambil membuka lebar kedua pahaku dan mengusapi biji ku yang mulai panas membara. Kemaluan ku terasa kencang sekali, berdiri tegak seenaknya dihadapan muka Tante Femmi yang cantik. Perlahan Tante Femmi mendekati mukanya kearah selangkangan ku, seperti sedang mempelajarinya.

Terasa napasnya yang hangat berhembus dipaha dan dibijiku dengan halus. Diriku hampir tidak bisa percaya, Tante Femmi yang baru saja ku khayalkan, sekarang sedang berjongkok diantara selangkanganku. Setelah kira kira lima menit kemudian, Diriku tidak dapat menahan rasa geli dari godaan jari jari tangannya. Pinggulku tidak bisa berdiam tenang saja diranjang dan mulai mengikuti setiap irama kocokan tangan Tante Femmi yang licin dan berminyak. Belum pernah Diriku merasa seperti begitu, semua kenikmatan duniawi ini seperti berpusat tepat di-tengah tengah selangkanganku. Mendadak Tante Femmi kembali berkata ” Ini pasti kamu sudah hampir keluar, dari pada nanti kotorin ranjang Tante hisap saja yah”. Diriku tidak mengerti apa yang dia maksud. Dengan tiba tiba Tante Femmi mengeluarkan lidahnya dan menjilat kepala kemaluan ku lalu menyusupinya perlahan kedalam mulutnya. Hampir saja Diriku melompat dari atas ranjang. Karena bingung dan kaget, Diriku tidak tahu harus membikin apa, kecuali menekan pantatku keras kedalam ranjang. Tangannya segera disusupkan kebawah pinggulku dan mengangkatnya dengan perlahan dari atas ranjang. Kemaluanku terangkat tinggi seperti hendak diperagakan dihadapan mukanya. 

Kembali lidahnya menjilat kepala kemaluan ku dengan halus, sembari me-nyedot kedalam mulutnya. Bibirnya merah merekah tampak sangat seksi menutupi seluruh kemaluan ku. Mulut dan lidahnya terasa sangat hangat dan basah. Lidahnya dipermainkan dengan sangat mahir. Matanya tetap memandang mataku seperti untuk meyakinkanku. Tangannya kembali menggenggam kedua bijiku. Kepalanya tampak turun naik disepanjang kemaluan ku, Diriku berasa geli setengah mati. Ini jauh lebih nikmat daripada memakai tangannya.Sekali kali Tante Femmi juga menghisap kedua bijiku bergantian dengan gigitan kecil. Dan perlahan turun kebawah menjilat lubang pantatku dan membuat lingkaran kecil dengan ujung lidahnya yang terasa sangat liar dan hangat. Diriku hanya dapat berpegangan erat kebantal ku, sembari mencoba menahan rintihanku. Kudekap mukaku dengan bantal, setiap sedotan kurasa seperti yang Diriku hendak menjerit. 


Napasku tidak dapat diatur lagi, pinggulku menegang, kepalaku mulai pening dari kenikmatan yang berkonsentrasi tepat diantara selangkanganku. Mendadak kurasa kemaluan ku seperti akan meledak. Karena rasa takut dan panik, kutarik pinggulku kebelakang. Dengan seketika, kemaluan ku seperti mempunyai hidup sendiri, berdenyut dan menyemprot cairan putih yang lengket dan hangat kemuka dan kerambut Tante Femmi. Seluruh badanku bergetar dari kenikmatan yang tidak pernah kualami sebelumnya. Diriku tidak sanggup untuk menahan kejadian ini. Diriku merasa telah berbuat sesuatu kesalahan yang sangat besar. Dengan napas yang ter-engah engah, Diriku meminta maaf kepada Tante Femmi atas kejadian tersebut dan tidak berani untuk menatap wajahnya. Tetapi Tante Femmi hanya tersenyum lebar, dan berkata “Tidak apa apa kok, ini memang harus begini”, kembali dia menjilati cairan lengket itu yang mulai meleleh dari ujung bibirnya dan kembali menjilati semua sisa cairan itu dari kemaluan ku sehingga bersih. “Tante suka kok, rasanya sedap”, tambahnya. Dengan penuh pengertian Tante Femmi menerangkan bahwa cairan itu adalah air mani dan itu wajar untuk dikeluarkan sekali kali.

Kemudian dengan penuh kehalusan dia membersihkanku dengan handuk kecil basah dan mencium ku dengan lembut dikeningku. Setelah semuanya mulai mereda, dengan malu mlu Diriku bertanya “Apakah perempuan juga melakukan hal seperti ini?”. Tante Femmi menjawab “Yah, kadang2 kita orang perempuan juga melakukan itu, tapi caranya agak berbeda”. Dan Tante Femmi berkata yang kalau Diriku mau, dia dapat menunjukkannya. Tentu saja Diriku bilang yang Diriku mau menyaksikannya. Jari jari tangan Tante Femmi yang lentik dengan perlahan mulai membuka kancing2 bajunya, memperagakan tubuhnya yang putih. Waktu kutangnya dibuka buah dadanya melejit keluar dan tampak besar membusung dibandingkan dengan perutnya yang mengecil ramping. Kedua buah dadanya bergelayutan dan bergoyang dengan indah. Dengan halus Tante Femmi memegang kedua tanganku dan meletakannya diatas buah dadanya. Rasanya empuk, kejal dan halus sekali, ujungnya agak keras. Putingnya warna coklat tua dan agak besar. Tante Femmi memintaku untuk menyentuhnya. Karena belum ada pengalaman apa2, Diriku pencet2 saja dengan kasar. Tante Femmi kembali tersenyum dan mengajariku untuk mengelusnya per-lahan2. Putingnya agak sensitif, jadi kita harus lebih perlahan disana, katanya. Tanganku mulai me-raba2 tubuh Tante Femmi yang putih bersih itu. Kulitnya terasa sangat halus dan panas membara dibawah telapak tanganku. Napasnya memburu setiap kusentuh bagian yang tertentu.
Diriku mulai mempelajari tempat yang disukainya. Tidak lama kemudian Tante Femmi memintaku untuk menciumi tubuhnya. Ketika Diriku mulai menghisap dan menjilat kedua buah dadanya, putingnya terasa mengeras didalam mulutku. Napasnya semakin men-deru deru, membuat buah dadanya turun naik bergoyang dengan irama. Lidahku mulai menjilati seluruh buah dadanya sampai keduanya berkilat dengan air liurku Mukanya tampak gemilang dengan penuh gairah. Bibirnya yang merah merekah digigit seperti sedang menahan sakit. Roknya yang seksi dan ketat mulai tersibak dan kedua lututnya mulai melebar perlahan. Pahanya yang putih seperti susu mulai terbuka menantang dengan gairah dihadapanku. Tante Femmi tidak berhenti meng-elus elus dan memeluki tubuhku yang masih telanjang dengan kencang. Tangannya menuntun kepalku kebawah kearah perutnya. Semakin kebawah ciumanku, semakin terbuka kedua pahanya, roknya tergulung keatas. Diriku mulai dapat melihat pangkal paha atasnya dan terlihat sedikit bulu yang hitam halus mengintip dari celah celana dalamnya. Mataku tidak dapat melepaskan pemandangan yang sangat indah itu. Kemudian Tante Femmi berdiri tegak dihadapanku dengan perlahan Tante Femmi mulai membuka kancing roknya satu persatu dan membiarkan roknya terjatuh dilantai.


Tante Femmi berdiri dihadapanku seperti seorang putri khayalan dengan hanya memakai celana dalamnya yang putih, kecil, tipis dan sexy. Tangannya ditaruh dipingulnya yang putih dan tampak serasi dengan kedua buah dadanya diperagakannya dihadapanku. Pantatnya yang hanya sedikit tertutup dengan celana dalam seksi itu bercuat menungging kebelakang. Tidak kusangka yang seorang wanita dapat terlihat begitu indah dan menggiurkan. Diriku sangat terpesona memandang wajah dan keindahan tubuhnya yang bercahaya dan penuh gairah. Tante Femmi menerangkan yang bagian tubuh bawahnya juga harus dimainkan. Sambil merebahkan dirinya diranjangku, Tante Femmi memintaku untuk menikmati bagiannya yang terlarang. Diriku mulai me-raba raba pahanya yang putih dan celana dalamnya yang agak demak dan bernoda. Pertama tama tanganku agak bergemetar, basah dari keringat dingin, tetapi melihat Tante Femmi sungguh sungguh menikmati semua perbuatanku dan matanya juga mulai menutup sayu, napasnya semakin mengencang. Diriku semakin berani dan lancang merabanya. Kadang2 jariku kususupkan kedalam celana dalamnya menyentuh bulunya yang lembut. Celana dalamnya semakin membasah, noda dibawah celana dalamnya semakin membesar. Pingulnya terangkat tinggi dari atas ranjang. Kedua pahanya semakin melebar dan kemaluannya tercetak jelas dari celana dalam nya yang sangat tipis itu.Setelah beberapa lama  Tante Femmi dengan merintih memintaku untuk membuka celana dalamnya. 

Pinggulnya diangkat sedikit supaya Diriku dapat menurunkan celana dalamnya kebawah. Tante Femmi berbaring diatas ranjang tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya. Disitu untuk pertama kali Diriku dapat menyaksikan kemaluan seorang wanita dari jarak yang dekat dan bukan hanya dari majalah. Bulu2 diatas kemaluannya itu tampak hitam lembut, tumbuh dengan halus dan rapi dicukur, sekitar kemaluannya telah dicukur hingga bersih membuat lekuk kemaluannya tampak dari depan. Tante Femmi membuka selangkangannya dengan lebar dan menyodorkan kewanitaannya kepadaku tanpa sedikit rasa malu. Sembari bangkit duduk ditepi ranjang, Tante Femmi memintDiriku untuk berjongkok diantara kedua pahanya untuk memperhatikan Vagina nya dari jarak dekat. Dengan penuh gairah kedua jarinya mengungkap bibir kemaluannya yang rada tebal dan ke-hitam2an dan memperagakan kepadaku lubang Vagina nya yang basah dan berwarna merah muda. Dengan nada yang ramah, Tante Femmi menggunakan jari tangannya sendiri dengan halus, menerangkan kepadaku satu persatu seluruh bagian tubuh bawahnya. Tempat2 dan cara2nya untuk menyenangkan seorang wanita. Kemudian Tante Femmi mulai menggunakan jari tangan ku untuk di-raba2kan kebagian tubuh bawahnya. Rasanya sangat hangat, lengket dan basah. Klitorisnya semakin membesar ketika Diriku menyentuhnya. 


Aroma dari Vagina nya mulai memenuhi udara dikamarku, aromanya menyenangkan dan berbau bersih. Dari dalam lubang Vagina nya per-lahan lahan keluar cairan lengket berwarna putih dan kental dan mulai melumuri semua permukaan lubang Vagina nya. Mengingat apa yang dia sudah lakukan dengan air maniku, Diriku kembali bertanya “Boleh ngga saya mencicipi air mani Tante?” Tante Femmi hanya mengangguk kecil dan tersenyum. Perlahan Diriku mulai menjilati pahanya yang putih dan sekitar lubang Vagina Tante Femmi yang merah dan lembut. Cairan nya mulai mengalir keluar dengan deras dari keselangkangannya. Lidahku menangkap tetesan itu dan mengikuti aliran cairan itu sampai balik keasal lubangnya. Rasanya rada keasFemmin dengan berbau sangat khas, tidak seperti kata orang2, Tante Femmi cairan sangat bersih dan tidak berbau amis. Begitu pertama Diriku mencicipi alat kelamin Tante Femmi, Diriku tahu yang Diriku dapat menjilatinya terus2an, karena Diriku sangat menyukai rasanya. Tante Femmi mendadak menjerit kecil ketika lidahku menyentuh klitorisnya. Diriku tersentak takut karena mungkin Diriku telah membuatnya sakit.

Tetapi Tante Femmi kembali menjelaskan bahwa itu hal biasa kalau seseorang mengerang waktu merasa enak. Semakin lama, Diriku semakin berani untuk menjilati dan menghisapi semua lubang Vagina dan klitoris nya. Pinggulnya diangkat naik tinggi. Tangannya tidak berhenti memeras buah dadanya sendiri, cengkramannya semakin menguat. Napasnya sudah tidak beraturan lagi. Kepalanya terbanting kekanan dan kekiri. Pinggul dan pahanya kadang kadang mengejang kuat, berputar dengan liar. Kepalaku terkadang tergoncang keras oleh dorongan dari kedua pahanya. Tangannya mulai menjambak rambutku dan menekan kepalDiriku erat kearah selangkangannya. Dari bibirnya yang mungil itu keluar desah dan rintihan memanggil namDiriku, seperti irama ditelingaku. Keringatnya mulai keluar dari setiap pori2 tubuhnya membuat kulitnya tampak bergemilang dibawah cahaya lampu. Matanya sudah tidak memandangku lagi, tapi tertutup rapat oleh bulu mata yang panjang dan lentik. Sembari merintih Tante Femmi memintaku untuk me-nyodok2kan lidahku kedalam lubang Vaginanya dan mempercepat iramaku. Seluruh mukaku basah tertutup oleh cairan yang bergairah itu. Kemudian Tante Femmi memintaku untuk berbalik supaya dia juga dapat menghisap kemaluan ku bersamaan. Setelah melumuri kedua buah dadanya yang busung itu dengan Baby Oil, Tante Femmi meng-gosok2kan dan menghimpit kemaluan ku yang sudah keras kembali diantara buah dadanya, dan menghisapinya bergantian.


Kemudian Tante Femmi memintaku untuk lebih berkonsentrasi di klitorisnya dan menyarankanku untuk memasuki jariku kelubang Vaginanya. Dengan penuh gairah Diriku pertama kalinya merasakan bahwa kelamin wanita itu dapat berasa begitu panas dan basah. Otot Vaginanya yang terlatih terasa berdekup memijiti jari tanganku perlahan. Bibir dan lubang vagina Femminimnya tampak merekah, berkilat dan semakin memerah. Klitorisnya bercahaya dan membesar seperti ingin meledak. Setelah tidak beberapa lama, Tante Femmi memintDiriku untuk memasuki satu jariku kedalam lubang pantatnya yang ketat. Dengan bersamaan waktu, Tante Femmi juga masuki satu jarinya pula kedalam lubang pantatku. Tangannya dipercepat mengocok kemaluan ku. Pahanya mendekap kepalaku dengan keras. Pinggulnya mengejang keras. Terasa dilidahku urat2 sekitar dinding Vaginanya berkontraksi keras ketika dia keluar. Diriku menjerit keras ber-sama2 Tante Femmi sembari memeluknya dengan erat, kita berdua keluar hampir bersamaan. 

Kali ini Tante Femmi menghisap habis semua air maniku dan terus menghisapi kemaluan ku sampai kering. Setelah itu kita berbaring telanjang terengah mengambil napas. Badannya yang berkeringat dan melemah, terasa sangat hangat memeluki tubuh ku dari belakang, tangannya tetap menghangati dan mengenggam kemaluanku yang mengecil. Aroma dari yang baru saja kita lakukan masih tetap memenuhi udara kamarku. Wajahnya tampak gemilang bercahaya menunjukan kepuasan, senyumnya kembali menghiasi wajahnya yang terlihat lelah. Lalu kita jatuh tertidur berduaan dengan angin yang sejuk meniup dari jendela yang terbuka. Setelah bangun tidur, kita mandi bersama. Waktu berpakaian Tante Femmi menciumku dibibir dengan lembut dan berjanji yang nanti malam dia akan mengajari bagaimana caranya bila kejantananku dimasuki kedalam kewanitaannya. Sejak hari itu, selama satu minggu penuh, setiap malam Diriku tidur dikamar tamu bersama Tante Femmi dan mendapat pelajaran yang baru setiap malam.

Tetapi setelah kejadian itu, kita tidak pernah mendapat kesempatan kembali untuk melanjutkan hubungan kami. Hanya ada peristiwa sekali, waktu orangtuaku mengadakan pesta dirumah, Tante Femmi datang bersama suaminya. Didapur, waktu tidak ada orang lain yang melihat, Tante Femmi menciumku dipipi sembari meraba kemaluan ku, tersenyum dan berbisik “Jangan lupa dengan rahasia kita Tony. Dua bulan kemudian Tante Femmi pindah ke kota lain bersama suaminya. Sampai hari ini Diriku tidak akan dapat melupakan satu minggu yang terbaik itu didalam sejarah hidupku. Dan Diriku merasa sangat beruntung untuk mendapat seseorang yang dapat mengajariku bersetubuh dengan cara yang sangat sabar, sangat berprofesional semanis Tante Femmi, semenjak kejadian itu Diriku selalu ingat wajah cantik tante Femmi ingin rasanya kejadian seperti itu terulang di lain waktu lagi.

0 Response to "Cerita Sex Terbaru Akibat Pijitan Tante Femmi"

Posting Komentar